PENGARUH PERUBAHAN TINGKAT UPAH TERHADAP OUTPUT DAN PERMINTAAN TENAGA KERJA SUBSEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI DKI JAKARTA

Fahrul Riza, Janny Rowena

Abstract


Diberlakukannya ketentuan upah minimum terbaru, Jakarta menjadi propinsi yang tingkat upah minimumnya tertinggi dibandingkan propinsi-propinsi disekitarnya. Dampaknya adalah beberapa industri merelokasi pabriknya keluar Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak kenaikan upah minimum di sektor industri pengolahan di Jakarta terhadap peningkatan keluaran (output) dan permintaan tenaga kerja sekaligus melihat dampak keterkaitan dan kebelakangnya antar subsektor dengan menggunakan tabel Input dan Output. Hasil penelitian menunjukan kenaikan upah sebesar 9 persen berakibat pada naiknya permintaan terhadap output disubsektor makanan sebesar Rp. 283 miliar, subsektor minuman Rp 9,32 miliar, tekstil Rp. 31,65, miliar. Demikian juga Subsektor yang paling tinggi penyerapan tenaga kerjanya akibat kenaikan upah adalah subsektor pakaian jadi 11.573 orang, diikuti oleh subsektor Karet dan Plastik 5.082 orang, Makanan 4.403 orang dan Kendaraan Bermotor3.444 orang. Dengan demikian subsektor pakaian jadi merupakan subsektor yang paling padat karya dibandingkan subsektor industri lainnya. Hal ini cukup menjelaskan mengapa perusahaan garmen dan tekstil banyak yang merelokasi pabrik nya keluar Jakarta.

 

Kata Kunci : Input, Output , Pertumbuhan, Tenaga Kerja, Upah


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30813/bmj.v10i1.638

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Business Management Journal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

BUNDA MULIA PRESS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Lantai 3, Ruang Akademik Program Studi Manajemen - Universitas Bunda Mulia
Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol – Jakarta Utara 14430, Indonesia
Telp: +62 21 692 9090 ext.1364
Email: friza@bundamulia.ac.id