Hubungan Psychological Capital dengan Coping Stress pada Mahasiswa yang Bekerja
Abstract
Kuliah sambil bekerja bukanlah hal yang mudah dan memiliki keterbatasan dan dapat menimbulkan stres atau tekanan ketika melakukan kuliah sambil bekerja. Dalam melakukan kedua hal ini tampaknya mahasiswa memerlukan suatu kondisi psikologis positif. Kondisi psikologis positif ini disebut sebagai Psychological Capital. Ketika seseorang mengalami masalah yang cukup kompleks dan menimbulkan stres, psychological capital membantu untuk mengatasi tekanan. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara psychological capital dengan coping stress yang pada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian iniĀ seluruh mahasiswa yang kuliah sambil bekerja di Jakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 387 dengan teknik sampling cluster sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan kuat antara psychological capital dengan coping stress pada mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dengan nilai r = 0,613. Saran untuk mahasiswa dengan tetap menjaga keyakinan, harapan, rasa optimis, dan adanya ketahanan ketika melakukan kuliah sambil bekerja agar tetap dapat mengatasi dan melalui masalah yang ada ketika melakukan kuliah dan bekerja.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bandura, Albert. (2002). Self-Efficacy in changing societies. UK: Cambrige University Press.
Bahar. (2017). Berikut ini alasan mengapa mahasiswa kuliah sambil bekerja. Diakses dari: http://www.ahzaa.net/2016/06/berikut-ini-alasan-mengapa-mahasiswa.html
Bartsch, K., & Evelyn (2005). The wounded healer (Terjemahan). Semarang: Panji Graha
Billing, A.G., & Moos, R.H. (1984). Coping, stres, & social resources among adults with unipolar depresion. Journal of Personality and Social Psychology, 46(4), 877-891.
Candra, A. (2012). 30 persen pekerja kantor alami stres. Di akses 24 Februari 2017 dari http:/ health.kompas.com/read/persen.pekerja.kantor.alami.stress
Daulay, S. F & Rola, F. (2009). Perbedaan self-regulated learning antara mahasiswa yang bekerja dan yang tidak bekerja. Skripsi. Psikologi Uiversitas Sumatera Utara.
Dea. (2017). Kualitas pembangunan meningkat. Diakses dari https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170418/282144996218398
Dewe, P., Cox, T., & Leiter, M. (2005). Coping, health and organizations. CRC Press.
Dewe, P.J., Michael P., O'Driscoll, & Cary L.C. (2010). Coping with work stress: A review and critique. Wiley-Blackwell. https://doi.org/10.1002/9780470711712
Diaz, R. (2007). Hubungan antara burnout dengan motivasi berprestasi akademis pada mahasiswa yang bekerja. diakses dari http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2007/Artikel_10599179.pdf
Dudija, N. (2011). Perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi antara mahasiswa yang bekerja dengan mahasiswa yang tidak bekerja. Bandung: Institut Manajemen Telkom
Erickson-Schroth, L., & Glaeser, E. The role of resilience and resilience characteristics in health promotion. (2017) In Eckstrand, K.L., & Potter. J. Editor (Eds.), Trauma, resilience, and health promotion in lgbt patients: what every healt care provider should know. Springer.
Fauziannisa, M., Maritje, M., & Trairas, W. 2013. Hubungan antara Strategi Coping dengan Self-efficacy pada Penyalahguna Narkoba pada Masa Pemulihan. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 2(3), 136-140.
Feldman, R.S. (2012). Pengantar psikologi: Understanding psychology. Jakarta: Salemba Humanika.
Frydenberg, E. (1999). Adolescent coping: Theoretical and research perspectives. NY: Routledge.
Gautam, R & Passi, S. (2014). Assesing the role of coping styles as mediators for hope and optimism in measuring academic motivation among first generation learners. The International Journal of Indian Psychology, 2(1), 78-86.
John, O.P., Robins, R.W. & Pervin, L.A. (1999). Handbook of personality: Theory and Research. US: John Wiley & Sons, Inc.
Lazarus, R.S., Susan. F. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York: Springer Publishing Company, Inc.
Lazarus, R.S., & Bernice N.L. (2006). Coping with aging. NY: Oxford University Press.
Liauw, H. (2015). Perguruan tinggi swasta giat jaring mahasiswa. Diakses dari http://edukasi.kompas.com/read/2015/01/22/02330031/Perguruan.Tinggi.Swasta.Giat.Jaring.Mahasiswa
Liwarto, Iwan. H., & Kurniwan, A. (2015). Hubungan psycap dengan kinerja karyawan PT. X Bandung. Manajemen, 14(2), 223-243.
Luthans, F., Youssef C.M., & Avolio, B.J. (2015). Psychological capital and beyond. New York: Oxford University Press.
Luthans, F., Youssef C. M. & Avolio, B.J. (2007). Psychological capital: Developing the human competitive edge. New York: Oxford University Press.
Nainggolan, S. Y. (2016). Kurang tidur menyebabkan depresi dan stres. Diakses dari http://rona. metrotvnews.com/kesehatan/nN97qRrk-kurang-tidur-menyebabkan-depresi-dan-stres
Smith, B. W., & Dalen, J. (2007). Coping with arthritis: From vulnerability to resilience. In Martz, E., & Livneh, H. Editor (ed), Coping with chronic illness and disability: theoretical, empirical, and clinical aspect. Springer.
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/psibernetika.v13i2.2382
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License