GAMBARAN SOCIAL CONNECTEDNESS REMAJA DAN ADIKSI INTERNET

Athia Daffa

Abstract


Terdapat banyak manfaat yang diberikan internet kepada penggunanya termasuk remaja, seperti pada internet remaja akan dengan cepat mendapatkan informasi dan dapat mencari teman atau mengirimkan foto melalui media sosial. Namun remaja sebagai salah satu pengguna internet cenderung belum mampu untuk menyaring hal-hal baik atau buruk di internet. Pada masa remaja juga individu akan memiliki tingkat keingintahuan yang sangat tinggi, namun bagian otak yang mengontrol perilaku masih berkembang sehingga akan lebih rentan terkena dampak buruk dari internet seperti adiksi internet. Disisi lain adiksi internet membuat individu tidak dapat berhubungan dengan orang lain dan berdampak pada kurangnya partisipasi di kehidupan nyata dalam masyarakat sehingga berpengaruh pada rendahnya social connectedness individu. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran social connectedness remaja dan adiksi internet. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 204 remaja dan 75 remaja untuk uji coba. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun variabel adiksi internet pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala adiksi internet yang disusun oleh peneliti mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Kuss dan Griffiths (2015). Sedangkan variabel social connectedness digunakan skala social connectedness yang disusun oleh peneliti mengacu pada aspekyang dikemukakan oleh Lee dan Robbins (1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja memiliki tingkat social connectedness yang rendah walaupun tingkat adiksi internet remaja juga rendah.

Keywords


Social Connectedness; Adiksi Internet

Full Text:

PDF

References


Ariani, G.A.P., Papuke, S.S., & Apriana, R. (2022). Deteksi dini kecanduan internet pada remaja smp di kota gorontalo. JAMBURA Journal of Health Sciences and Research, 4(2), 1-14.

Aridarmaputri, G.S., Akbar, S.N., Yunairrahmah, E. (2016). Pengaruh jejaring sosial terhadap kebutuhan afiliasi remaja di program studi psikologi fakultas kedokteran universitas lambung mangkurat, 3(1).

Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi. Pustaka Pelajar.

Banunaek, D.A., Sekatini, R., Pardede, S.O., Tridjaja, B., Prayitno, A., & Devaera, Y. (2022). Deteksi adiksi internet dan faktor-faktor yang memengaruhinya pada remaja di masa pandemi covid-19. Sari Pediatri, 23(6), 360-368.

Chastanti, I. (2020). Analisis adiksi internet terhadap kemampuan interpersonal siswa sma di kabupaten labuhan batu utara. Jurnal Pendidikan Sosial. 7(1), 29-36.

Faidah, M., Wibawa, S.C., & Ekawati, R. (2018). Digital addiction in indonesian adolescent. Advances in Intelligent Systems Research (AISR), 157, 274-277.

Fernandes, F., Sari, A.Y., & Mahathir. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kecanduan internet pada siswa sman “x” padang. Jurnal Keperawatan, 17(1), 1-13.

Fitriani, R. (2014). Gaya cinta pada remaja akhir. Cognicia, 2(1).

Hidayati, K.B., & Farid, M. (2016). Konsep diri, adversity quotient dan penyesuaian diri pada remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 5(2), 137-144.

Jannah, M. (2016). Remaja dan tugas-tugas perkembangannya dalam islam. Jurnal Psikoislamedia, 1(1), 243-256.

Kandell, J.J. (1998). Internet addiction on campus: The vulnerability of college students. CyberPsychology & Behavior, 1(1), 11-17.

Karabatak, S., & Alanoglu, M. (2022). The relationship between teacher candidates' technology addictions and their social connectedness: a data- mining approach. Malaysia Online Journal of Educational Technology, 10(4), 265-275.

Karcher, M.J. (2011). The hemingway: measure of adolescent connectedness a manual for scoring and interpretation. University of Texas at San Antonio.

Kiling, I.Y., Takoy, M., Wila, F.A.H., Mita, T.L., Seda, E.K., Bani, T. (2021). Hubungan sosial remaja di nusa tenggara timur selama pandemi covid-19. Prosiding Temu Ilmiah Nasional, 1, 84-95.

Krinawati, E. (2015). Pola penggunaan internet oleh kalangan remaja di kabupaten semarang. CAKRAWALA Jurnal Penelitian Sosial, 4(2), 319-350.

Kuss, D.J., & Griffiths, M.D. (2015). Internet addiction in psychotherapy. Palgrave Studies in Cyberpsychology.

Kuss, D.J., Griffiths, M.D., Karila, L. & Billieux, J. (2014). Internet addiction: a systematic review of epidemiological research for the last decade. Current Pharmaceutical Design, 20(25), 1-26.

Lee, R.M., & Robbins, S.B. (1995). Measuring belongingness: the social connectedness and the social assurance scales. Journal of Counseling Psychology, 42(2), 232-241.

Marpaung, Y.A.N., & Rozali, Y.A. (2021). Pengaruh self esteem terhadap romantic jealousy pada individu dewasa awal. JCA Psikologi, 2(3), 274-283.

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Hadinoto, S.R. (2014). Psikologi perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Morad, N.H., & Ibrahim, R.Z.A.R. (2022). Smartphone and internet addiction as predictors of social connectedness among universiti malaysia terengganu students. Universiti Malaysia Terengganu Journal of Undergraduate Research, 4(2), 63-74.

Papalia, D.E., & Feldman, R.D. (2017). Experience human development (perkembangan manusia edisi 12 buku 2). Jakarta: Salemba Humanika.

Prambayu, I., & Dewi, M.S. (2019). Adiksi internet pada remaja. Journal of Psychology, 7(1), 74-78.

Putri, R.A., Yulianti., Feriyanti, A.A., Khoulah, K., Sigalingging, L.H., Fauziah, S.Z., & Kusumadinata, A.A. (2023). The prevalence of internet user addiction among communication science students, djuanda university, bogor. Formosa Journal of Science and Technology (FJST). 2(2), 559-568.

Retnowati, S. (2016). Remaja dan permasalahannya. Fakultas Psikologi UGM.

Santoso, A.P., Margaretha., & Roestamadji. (2011). Motif afiliasi pengguna aktif facebook. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Semarang, 6(2), 50-57.

Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak (Edisi Kesebelas): Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sari, A.P., Ilyas, A., Ifdil, I. (2017). Tingkat kecanduan internet pada remaja. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, 3(2), 110-117.

Sarwono, S.W. (2011) Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Savci, M., & Aysan, F. (2017). Technological addictions and social connectedness: predictor effect of internet addiction, social media addiction, digital game addiction and smartphone addiction on social connectedness. Journal of Psychiatry and Neurological Sciences, 30(3), 202-216.

Savci, M., & Aysan, F. (2019). A hypothetical model proposal for social connectedness in adolescents. Jurnal Konseling dan Bimbingan Psikologis Turki, 9(54), 589-621.

Sharma, S., Singh, A., Bhatia, A., Kohli, A., & Pandey, R. (2022). Relationship of internet addiction with social connectedness, self esteem, anxiety, depression, and insomnia. Journal of Positive School Psychology, 6(6), 1547-1556.

Sugiyono. (2004). Konsep, identifikasi, alat analisis dan masalah penggunaan variabel moderator. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi, 1(2), 61-70.

Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Suryana, E., Wulandari, S., Sagita, E., & Harto, K. (2022). Perkembangan masa remaja akhir (tugas, fisik, intelektual, emosi, sosial dan agama) dan implikasinya pada pendidikan. JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan), 5(6), 1956-1963.

Widiantari, K.S., & Herdiyanto, Y.K. (2013). Perbedaan intensitas komunikasi melalui jejaring sosial antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 106-115.

Yusuf, S. (2006). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT remaja.




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/psibernetika.v17i1.4635

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License