SUMBER-SUMBER RESILIENSI PADA REMAJA AKHIR YANG MENGALAMI KEKERASAN DARI ORANGTUA PADA MASA KANAK-KANAK

Fhobie Claudia, Shanty Sudarji

Abstract


ABSTRACT: Adolescence student’s bullying behavior causing bad impact for the physic, mental, and social of the vully-victims. Thereby, victims needs resilience to be revved from their traumatic experience. This study aims to find out the sources of resilience of victims of abuse. This research using qualitative method with case study approach case study. Resilience is the ability of a person to successfully copyng and revived from their unpleasant experience. Collecting data technique using interview and observation. Data analyze technique using coding, organizing data, thematic analysis, interpretation and data credibility using triangulation source technique to sampling based on opinion. The result of research  showed that, from 5 subyect, there one  subyect,  H who isdominant in all aspect such as  I am, I can, and I have. The subjects of ‘AO’ and ‘B’ are more dominant at the source I am, subject ‘A’ is more dominant in the source I have. Whereas subject ‘N’ is more dominant in the source I have. The study concludes that there are family factor, community, emotional regulation, optimism, self-efficacy, and religiosity factors that influence the resilience of adolescents. In conclusion, there is only one subyect who has resilience, but the other subyect doesn’t has all the aspects of I am, I can, and I have, while in other subjects is only dominant in one source of resilience. To has resilience, a person must have all of the aspect, such as I am, I can, and I have.

Keywords: Resilience, bully-victims, adolescence

 

ABSTRAK: Perilaku perundungan pada remaja yang dilakukan di lingkungan sekolah menimbulkan dampak buruk secara fisik, mental, dan sosial bagi korban. Dengan demikian, korbannya membutuhkan resiliensi untuk bangkit dari pengalaman traumatis tersebut. Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam mengatasi atau bangkit kembali dari pengalaman hidup yang tidak menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber resilien korban perundungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus kepada lima remaja korbang perundungan. Teknik yang digunakan dalam pengambilan data adalah wawancara dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan meliputi koding, organisasi data, analisis tematik, tahapan interpretasi dan mengetahui keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber untuk pengujian terhadap dugaan. Hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa dari lima subyek terdapat satu subyek yakni H dominan di semua aspek pada sumber I am, I can, dan I have. Subyek AO dan B lebih dominan pada sumber I am, subyek A lebih dominan di sumber I have. Sedangkan subyek N lebih dominan di sumber I have. Studi menyimpulkan bahwa ada faktor keluarga, komunitas, regulasi emosi, optimisme, self-Efficacy, dan religiusitas yang mempengaruhi proses resilien remaja. Dapat di simpulkan bahwa hanya satu subyek yang resiliensi, sedangkan pada subyek-subyek lain hanya dominan di satu sumber dalam membentuk resiliensi, hal ini belum bisa dikatakan resilien. Sedangkan untuk menjadi resiliensi harus memiliki semua aspek dalam sumber I am, I can, dan have.

Kata kunci: Resiliensi, korban perundungan, remaja


Full Text:

PDF PDF

References


Adnan, S. A. (2017, Juli 18). Bullying bukan guyonan. Metro Tv. Diunduh dari http://news.metrotvnews.com/news/4KZEZ3Ek-bullying-bukan-guyonan

Akbar, G. (2013). Mental imagery mengenai lingkungan sosial yang baru pada korban bullying. Ejurnal Psikologi. 1(1), 23-37.

Alvina, S., Dewi, F. I. (2016). Pengaruh harga diri dan dukungan sosial terhadap resiliensi mahasiswa dengan pengalaman bullying di perguruan tinggi. Jurnal Psikologi Psibernetika, 9 (2), 156-162.

Ahmad, S. (2016). Pengembangan modul bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan resiliensi siswa korban bullying. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. 03(1), 82-89.

Brown, C. (2012). Bullying and school crisis intervention. Jurnal of Humanities and Social Science, 2(7), 1-5.

Calista, D., Garvin. (2018). Sumber-sumber resiliensi pada remaja akhir yang mengalami kekerasan dari orangtua pada masa kanak-kanak. Jurnal Psibemetika. 11(1): 67-78

Darmasih, R., Setiyadi, N. A., dan Gama, A. (2011). Kajian prilaku sex pranikah remaja SMA di Surakarta. Jurnal Kesehatan, 4(2), 111-119.

Diponegoro, A. M., Ru’iya, S. (2013). Peran religiusitas islami dan kesehatan subyektif terhadap pemaafan remaja siswa madrasah aliyah negeri III Yogyakarta. Jurnal Bimbingan dan Konseling. 2(1), 12-27.

Dewi, G. K., Cahyani , H. B. (2015). Resiliensi pada remaja yatim piatu yang tingal di panti asuhan. Jurnal SPIRITS. 5(2), 29-36.

Desminta. (2013). Psikologi perkembangan peserta didik: Panduan bagi orang tua dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Edery, R. (2016). Childhood Bullying, Loneliness and Resiliency—A Critical Review of the Literature. Journal of Behavioral and Brain Science. 6, 81-84.

Frutos, T. H., Vicen, N. D. (2014). Factors of risk and prktection/resilience in adolescent scholar bullying. Jurnal Revista Internacional DE Sociologia (RIS). 73(3), 583-608.

Gunarsah, Y, S, D., Gunarsah, S. ( 2012). Psikologi remaja.Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.

Grotberg, E. H. (2003). Resiliensi for Today : Gaining Strength from Adversity. Wesport: Preager Publisher.

Gulo. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Hendriani, W. (2018). Resiliensi psikologi sebuah pengantar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Ifdil., Taufik. (2012). Urgensi peningkatan dan pengembangan resiliensi siwa di sumarta barat. Jurnal Ilmu Pendidikan. 8(2), 115-121.

Januarko, W. (2013). Studi tentang penanganan korban bullying pada siswa smp se-kecamatan trawas. Jurnal BK UNSESA. 04(02), 383 - 389

Kowalski, R. M., Limber, S. P. (2013). Psychological, physical, and academic correlates of cyberbullying and traditional bullying. Jurnal of adolescent Health,53(2013) S13-S20.

Lestarai, W. S. (2016). Analisis factor-faktor penyebab bullying di kalangan peserta didik. Sosio Didaktika : Social Science Education Jutnal. 3(2), 147-157.

Lauren, Robert, Dennis, Charney, Linda dan Steven. (2015). How does social support enhance resilience in the trauma-exposed individual?.Ecology and Society, 20(4), 1-10.

Muthmainah, D. A. (2017, Juli 22). Semakin banyak yang melaporkan kasus ‘bullying’. CNN Indonesia. Diunduh dari

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170722163858-277-229641/semakin-banyak-yang-melaporkan-kasus-bullying

Mukhtar, U. (2017, Februari 22 ). Indonesia peringkat tertinggi kasus kekerasan di sekolah. Republika.oc.id. Diunduh dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/02/22/olqnn2383-indonesia-peringkat-tertinggi-kasus-kekerasan-di-sekolah

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

NN. (2017). Kasus bullying anak meningkat pada 2017. Viva.com. Diunduh dari https://www.viva.co.id/berita/nasional/938446-kasus-bullying-anak-meningkat-pada-2017

Nawafilaty, T. (2015). Persepsi terhadap keharmonisan keluarga, self disclosure dan delinquency remaja. Jurnal Psikologi Indonesia. 4(2), 175-182.

Papalia, D. E., Fellman, D. R., & Martorell, G. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia (ed. 2). Jakarta :Salemba.

Poerwandari, E. K. (2011). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok : Lembaga Pengembangan Sarana dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)

Paramitasari, R., & Alfian, I. N. (2012). Hubungan antara kematangan emosi dengan kecenderungan memaafkan pada remaja akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. 1(02), 1-7.

Pulung, A, J, S., dan Tarmidi. (2012). Gambaran resiliensi pada pekerja anak yang mengalami abuse. Predicara Jurnal Ilmiah Kajian Perilaku, 1(2).

Putra, N. F. P. (2013). Peranan komunikasi interpersonal orang tua dan anak dalam mencegah prilaku seks pranikah di SMA Negeri 3 samarinda kelas XII. E-journal Ilmu Komunkasi, 1(3), 35-53.

Prasetyo, A. R., & Kustanti, E. R. (2014). Bertahan dengan lupus : Gambaran resiliensi pada odapus. Jurnal Psikologi Undip, 13(2), 19-26.

Purnomo, N. A. (2014). Resiliensi pada pasien troke ringan ditinjau dari jenis kelamin. Jurnal Ilmu Psikologi Terapan, 02(02), 241-262.

Petrie, K. (2014). The relationship between school climate and student bullying. Journal of Christian Education. 8(1), 25-35.

Putri, H., Nauli, F., Novayelinda, R. (2015). Factor-faktor yang berhubungan dengan perilakubullying pada remaja. JOM. 2(2) , 1149-1159.

Pratiwi, A. C., Hirmaningsih. (2016). Hubungan coping dan resiliensi pada perempuan kepala rumah tangga miskin. Jurnal Psikologi. 12(2), 68-73.

Rahmati, N., dan siregar, M. A. (2012). Gambaran resiliensi pada pekerja anak yang mengalami abuse. Predicare Jurna Ilmiah Kajian Prilakul. 1( 2), 69-80.

Rachman, D. N. (2014). Empati pada pelaku bullying. Jurnal Ecopsy. 1(2), 24-28.

Rothon,C., Head, J., Klineberg, E., dan Stansfeld, S. (2011). Can social support protect bullied adolescents from adverse outcomes? A prospective study on the effects of bullying on the educational achievement and mental health of adolescents at secondary schools in East London. Journal of Adolescence, 34 (2011) 579–588

Rohman, M. Z. (2016). Hubungan antara usia, tingkatan kelas, dan jenis kelamin dengan kecenderungan menjadi korban bullying. 1(4), 526-532.

Reollyana, S., Listiyandini, R. A. (2016). Peran optimism terhadap resiliensi pada mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi. Jurnal Prosiding Konferensi Nasional Penelitian Muda Psikologi Indoneisa. 1(1), 29-37.

Riza, M., & Herdiana, I. (2012). Resiliensi pada narapidana laki-laki di Lapas Kelas 1 Medaeng. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 1(3), 142-146.

Ruswahyuningsih, M. C., Afiatin, T. (2015). Resiliensi pada remaja jawa. Jurnal Psikologi Gadjah Mada. 1(2), 96-105.

Rutter, M. (2012). Resilience as a dynamic concept. Development and Psychopathology 24 (2012), 335-344.

Santrok, J. W. (2013). Adolescence (15thed.). diunduh dari http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=2E45FD9371E8023892B669EB17E0524B

Sarwono, S. W. (2013). Psikologi remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto, A. (2015). Bimbingan & konseling di taman kanak-kanak. Di unduh dari https://books.google.co.id/books?id=Blc_DwAAQBAJ&pg=PA322&dq=egosentrisme+pada+remaja&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjqwc6KhPPaAhUHP48KHdjYD4MQ6AEIUTAI#v=onepage&q=egosentrisme%20pada%20remaja&f=false

Swastika, I. (2012). Resiliensi pada remaja yang mengalami broken home. Jurnal Psikologi Gunadarma.

Sari,R. N., Agung, I. M. (2015). Pemaafan dan kecenderungan perilaku bullying siswa korban bullying. Jurnal Psikologi. 11(1), 32-36.

Sari, R. F., Sari, S. P., Hernawaty, T. (2017). Resiliensi remaja stunting: Sebagian merasa sulit untuk bangkit dan bertahan menghadapi permasalahan. Jurnal Keperawatan BSI. 5(2), 74-82.

Salmon, S., dkk. (2018). Bullying victimization experiences among middle and high school adolescents: Traditional bullying, discriminatory harassment, and cybervictimization. Jurnal of Adolescence 63(2018) 29-40

Shidiqi, M. F. (2013). Pemaknaan bullying pada remaja penindas (the bullying). Jurnal Kepribadian dan Sosial. 2(2), 90-98.

Surilena. (2016). Perilaku bullying (perundungan) pada anak dan remaja. Tinjuan Pustaka. 43(1), 35-38.

Slamet. (2014). Pelatihan Motivasi Berprestasi Guna Meningkatkan Efikasi Diri dan Optimisme pada Mahasiswa Aktivis Organisasi Di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Hisbah. 11 (1): 75-97

Sulfahmi, A., Ridha, A. A. (2017). Resiliensi remaja yatim piatu yang melaksanakan salat tahajud. Jurnal Psikologika. 22(1), 35-47.

Sholichah, M. (2016). Pengaruh persepsi remaja tentang konflik antar orang tua dan resiliensi terhadap depresi dan kecemasan. Jurnal Humanitas. 13(1), 22-36.

Setyawan, D. (2017, Oktober 04). KPAI terima aduan 26 ribu kasus bully selama 2011-2017. KPAI. Diunduh dari http://www.kpai.go.id/berita/kpai-terima-aduan-26-ribu-kasus-bully-selama-2011-2017/

Tatyagita, R. R. S., & Handayani, M. M. (2014). Resiliensi pada remaja korban bullying. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial : Universitas Airlanga Surabaya. 3(1), 15-22.

Usman, I. (2013). Kepribadian, komunikasi, kelompok teman sebaya, iklim sekolah dan perilaku bullying. Jurnal Humanitas, 10(1), 51-60.

Widuri, E. L. (2012). Regulasi emosi dan resiliensi pada mahaiswa tahun pertama. Jurnal Humanitas, 9(2), 147-156

Wardhani, R. H., Sunarti, E., Muflikhati, I. (2017). Ancaman, factor protektif, aktivitas, dan resiliensi remaja: Analisis berdasarkan tipologi sosiodemografi. Jurnal. Ilmu Keleluarga. dan Konseling. 10(1), 47-58.

Yusuf, Y. (2017, Juli 31). Terlibat bullying pelajar SMKN 56 dikeluarkan. Sindosnew.com. Diunduh dari https://metro.sindonews.com/read/1225482/170/terlibat-bullying-pelajar-smkn-56-dikeluarkan-1501439948




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/psibernetika.v11i2.1436

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License