EXPRESSIVE WRITING THERAPY SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUNGKAPAN DIRI (SELF DISCLOSURE) PADA PASIEN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

Lulus Faqihatur Rohmah, Herlan Pratikto

Abstract


ABSTRACT: This study aims to intervene in one of the schizophrenic patients who are in RSUD Dr. Radjiman Widiodiningrat Malang. Subjects experienced hebefrenic schizophrenia. The researcher gave an intervention in the form of expressive writing therapy as a medium to express feelings, heal and improve mental health. This therapy is believed to be able to reveal or describe life experiences in the past, present or future. The method used in the study is qualitative with a case study approach. The results of this study indicate that Expressive writing therapy is effectively used as a medium to express the feelings / heart content / emotions of the Subject.

Keyword: Expressive writing therapy, Hebefrenic Schizophrenia.

 

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan intervensi kepada salah satu pasien skizofrenia yang berada di RSJ Dr.Radjiman Widiodiningrat Malang. Subyek mengalami gangguan skizofrenia hebefrenik. Peneliti memberikan intervensi berupa expressive writing therapy sebagai media untuk meningkatkan kemampuan pengungkapan diri (self disclosure), menyembuhkan dan peningkatan kesehatan mental. Terapi ini diyakini mampu mengungkap atau menggambarkan pengalaman hidup pada masa lalu, sekarang atau masa depan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Expressive writing therapy efektif digunakan sebagai media mengungkapkan perasaan/isi hati/emosi Subyek.

Kata kunci: Expressive writing Therapy, Skizofrenia Hebefrenik.

 


Full Text:

PDF

References


Arif, I. S. (2006). Skizofrenia. Bandung: PT. Refika Aditama.

Baihaqi, A. Z., Murdiana, S & Ridfah, A. (2017). Metode expressive writing untuk menurunkan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 2(2), 146-154.

Davinson, G. C., Neale, J. M., & Kring, M A. (2010). Psikologi Abnormal edisi ke 9. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Faried, L., Noviekayati, I & Saragih, S. (2018). Efektivitas pemberian ekspresif writing therapy terhadap kecenderungan self-injury ditinjau dari tipe kepribadian introvert Psikovidya, 22( 2).

Kurniawan, Y & Kumolohadi, R. (2015). Spiritual emotional writing therapy pada subjek yang mengalami episode depresif sedang dengan gejala somatis. UII Yogyakarta, 12(2), 142-157.

Lukitasari, P.(2013). Perbedaaan pengetahuan keluarga tentang cara merawat pasien sebelum dan sesudah kegiatan family gathering pada halusinasi dengan pasien skizofrenia di ruang rawat inap rumah sakit jiwa daerah DR Amino ghondohutomo Semarang. Jurnal keperawatan jiwa, 1(1), 18-24.

Maharani, S. N., Noviekayati, I & Meiyuntariningsih, T. (2017). Efektifitas expressive writing therapy dalam menurunkan tingkat stress pada remaja dengan albino ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Persona Jurnal Psikologi Indonesia, 6(1) 48-60.

Maslim, R. (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa (Rujukan dari PPDGJ III dan DSM 5). Jakarta : PT. Nuh Jaya.

Poerwandari, K. (2005). Pendekatan kualitatif. Depok: LPSP3.

Sindiro & Florentiana, L (2016). Efektivitas Expressive writing sebagai reduktor psychological distress. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Simanjuntak, J. (2008). Konseling gangguan jiwa dan okultisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Susanti, R & Supriyantini, S. (2013). Pengaruh expressive writing therapy terhadap penurunan tingkat kecemasan berbicara di muka umum pada mahasiswa Jurnal Psikologi, 9(2), 120-129.

Wiramiharja, A. S. (2005). Pengantar psikologi abnormal. Bandung: Refika Aditama,

Elsinta. (2018). Southeast Asia Mental Health Forum 2018 bahas kesehatan jiwa dan akses penanganannya. https://www.elshinta.com/ekspos/52/south ast-asia-mental-health-forum-2018-bahas kesehatan-jiwa-dan-akses penanganannya, di akses tanggal 02 November 2018.

Kementrian Kesehatan. (2018). Potret Sehat Indonesia dari Riskesdas 2018.http://www.depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-sehat-indonesia-dari riskesdas-2018.html, di akses tanggal 02 November 2018.




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/psibernetika.v12i1.1584

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License