REPRESENTASI BUDAYA PATRIARKI DALAM FILM BARBIE 2023

Roro Irene

Abstract


Abstrak

Budaya patriarki menciptakan adanya ketidaksetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Patriarki dapat terjadi karena adanya penentuan gender dalam sistem bermasyarakat yang kebanyakan mengarah kepada tinjauan biologis. Budaya patriarki ini dapat kita lihat pula melalui sebuah film. Film dianggap sebagai bentuk komunikasi massa yang efektif terhadap massa yang menjadi sasaran, karena film bersifat audio visual, film dapat memberikan cerita yang banyak dalam waktu yang singkat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi budaya patriarki dalam film Barbie 2023 dan menunjukkan bahwa budaya patriarki masih dipraktikan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memakai metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik analisis text dengan jenis analisis semiotika John Fiske, yang terdiri dari tiga kode tingkatan: level realitas (dialog, perilaku, kostum, dan lingkungan), level representasi (angle kamera dan konflik), serta level ideologi (realitas dan representasi kde ideologi). Subjek penelitian ini adalah film Barbie dengan objek penelitiannya adalah scene-scene yang merepresentasikan budaya patriarki dalam film Barbie. Teknik pengumpulan data dengan melakukan teknik pengumpulan data dokumentasi yang diambil dari screenshot scene-scene yang merepresentasikan patriarki dalam film Barbie. Hasil dari penelitian ini adalah budaya patriarki ditemukan dalam film Barbie dengan analisis enam struktur patriarki dan teori standpoint. Budaya patriarki ditunjukkan dalam tanda-tanda seperti perilaku yang dilakukan oleh aktor yang menunjukkan budaya patriarki dalam berbagai struktur mulai dari patriarki dalam rumah tangga, pekerjaan, seksualitas, kekerasan, budaya, dan politik. Budaya patriarki dapat dilihat juga melalui level realitas dan representasi yaitu melalui dialog tokoh, ekspresi, kostum yang dipakai tokoh, perilaku, serta pengambilan gambar dalam film tersebut.

Kata Kunci: Barbie, Film, Patriarki, Representasi.

 

Abstract

 

                Patriarchal culture creates gender inequality between men and women. Patriarchy can occur because of gender determination in the social system, which mostly leads to biological considerations. We can also see this patriarchal culture through films. Films are considered an effective form of mass communication for the target masses, because films are audio-visual, films can tell a lot of stories in a short time. This research aims to see how patriarchal culture is represented in the film Barbie 2023 and show that patriarchal culture is still practiced in social life. The method used in this research is to use qualitative research methods, using text analysis techniques with John Fiske's semiotic analysis type, which consists of three level codes: reality level (dialogue, behaviour, costumes and environment), representation level (angle camera and conflict), as well as the ideological level (reality and representation of ideology). The subject of this research is the Barbie film with the research object being scenes that represent patriarchal culture in the Barbie film. The data collection technique is by carrying out documentation data collection techniques taken from screenshots of scenes that represent patriarchy in the Barbie film. The results of this research are that patriarchal culture is found in the Barbie film by analyzing six patriarchal structures and standpoint theory. Patriarchal culture is shown in signs such as behaviour carried out by actors which shows patriarchal culture in various structures ranging from patriarchy in the household, work, sexuality, violence, culture and politics. Patriarchal culture can also be seen through the level of reality and representation, namely through character dialogue, expressions, costumes worn by characters, behaviour, and shooting in the film.

Keywords:  Barbie, Film Patriarchy, Representation


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Anita, D., Yoanita, D., & Wahjudianata, M. (2019). Representasi patriarki dalam film “A Star Is Born. Jurnal e-Komunikasi, 1-13.

Apriliandra, S., & H. Krisnani. (2021). Perilaku Diskriminatif Terhadap Perempuan Akibat Kuatnya Budaya Patriarki di Indonesia Ditinjau Dari Persprektif Konflik. . Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik., 1-13.

Ariane, Z. (2014, November 21). Memahami Penindasan Khusus Perempuan. Diambil kembali dari Indo Progress: https://indoprogress.com/2014/11/memahami-penindasan-khusus-perempuan-2/

Faturochman. (2002). Keadilan perspektif psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Israpil. (2017). Budaya Patriarki dan Kekerasan Terhadap Perempuan (Sejarah dan Perkembangannya). Jurnal Pusaka, 5(2), 141-150.

Jane, M. R., & Kencana, W. H. (2021). Representasi Kesetaraan Gender pada Film Live-Action" Mulan" Produksi Disney. Jurnal Ilmu Komunikasi, 64-82.

Kartika, D. (2004). Seni Rupa Modern . Bandung: Rekayasa Sains.

Kurniawan, Z., Hadi, I. P., & Wijayanti, C. A. (2019). Representasi Patriarki dalam Film Red Sparrow. Jurnal e-Komunikasi, 1-12.

KURNIAWATI, M. (2022). Representasi Budaya Patriarki dalam Film Before, Now & Then (Nana). Surakarta: (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Natha, G. (2017). Representasi Stereotipe Perempuan Dan Budaya Patriarki Dalam Video Klip Meghan Trainor "All About That Bass". Jurnal E-Komunikasi, 5(2), 1-9.

Oknadia, A. N., Lesmana, F., & Wijayanti, C. A. (2022). Representasi Patriarki dalam Film “Penyalin Cahaya (Photocopier). Jurnal e-Komunikasi , 1-12.

Pinontoan, N. A. (2020). REPRESENTASI PATRIOTISME PADA FILM SOEGIJA (ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE). Avant Garde, 191-206.

Pratiwi, H. A., & Wiyanti, E. (2017). Representasi kesetaraan gender pada iklan (Tinjauan semiotika citra laki-laki dalam keluarga pada iklan televisi). Jurnal Desain, 212-230.

Ridjal, F. (1993). Dinamkika Gerakan Perempuan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Sakina, A. I. & Siti, D. H. A. (2017). Menyoroti budaya patriarki di Indonesia. Share: Social Work Journal, 71-80.

Sari, R. P. (2007). Jakarta: Filsafat UI Press.

Sihotang, E. (2017). REPRESENTASI KEKERASAN DALAM FILM THE RAID 2 BERANDAL (Analisis isi). Riau: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository.

Sobur, A. (2004). Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syarifudin, A. (2023). DUALISME REALITAS : FEMINISME BARBIE THE MOVIE (Studi Analisis Semiotika Film Barbie 2023 ). PANOPTIKON: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora , 1-10.

Syayekti, E. I. (2023). Komunikasi di Media Sosial Perpektif Kesetaraan Gender. Academic Journal of Da’wa and Communication, 141-154.

Umar, N. (2001). Argumen kesetaraan gender perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina.

Utami, R. P., Boeriswati, E., & Zuriyati, Z. (2018). Hegemoni Patriarki Publik Terhadap Tokoh Perempuan dalam Novel Hanauzumi Karya Junichi Watanabe. Indonesian Language Education and Literature, 62-47.

West, R. & Turner, L. H. . (2013). Pengantar teori komunikasi: Analisis dan aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Wicaksono, K. D. A., & Nur, F. A. (2023). Toxic Masculinity Tokoh Ken Pada Film Barbie Live Action 2023. Journal of Contemporary Indonesian Art, 123-133.




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/s:jk.v18i2.5508

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Roro Irene

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher

Editorial Board SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Department of Communication
Faculty of Social Science and Humanities
"UNIVERSITAS BUNDA MULIA"
Lodan Raya St No.2,  North Jakarta 14430
Phone: +62 21 692 9090 ext. 348
Email: SEMIOTIKA@ubm.ac.id