WACANA BERPENDAPAT ROCKY GERUNG DALAM PEREMPUAN BICARA TVONE
Abstract
Peran media berfungsi sebagai penyalur informasi yang sepenuhnya tidak netral dalam memproduksi wacana dalam masyarakat. Dan informasi yang disampaikan membentuk realita yang tidak netral. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis Teun A Van Dijk. Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu primer dan sekunder. Data primer diambil dalam tayangan ulang di platform youtube TvOne program acara Perempuan Bicara episode “Dianggap Hina Jokowi, Rocky Terancam Masuk Bui”. Data sekunder diambil dari artikel, jurnal, berita, buku, tesis yang berkaitan dengan penelitian ini. Setelah data diolah menggunakan analisis wacana kritis Teun A Van Dijk, kemudian dianalisis menggunakan teori bahasa dan kuasa Bennedict Anderson dan ruang publik Jurgen Habermas. Peneliti menemukan dua wacana yang berkembang, yaitu pro dan kontra. Dalam wacana pro Rocky Gerung bahwa tidak masalah Rocky mengkritik pemerintah dengan kata-kata ‘bajingan tolol’ atau gaya satir karena parlemen gagal menjalankan fungsinya sebagai pengkritik pemerintah. Dalam wacana kontra Rocky Gerung bahwa Rocky melakukan kasar dalam berbahasa, kekerasan psikologi dalam komunikasi, bertanggung jawab dalam ucapan sehingga Rocky pantas dihukum karena menggunakan kata-kata ‘bajingan tolol’.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30813/s:jk.v18i2.5423
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Krisdiana Dwi Jayanti, Farid Pribadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Publisher
Editorial Board SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Department of Communication
Faculty of Social Science and Humanities
"UNIVERSITAS BUNDA MULIA"
Lodan Raya St No.2, North Jakarta 14430
Phone: +62 21 692 9090 ext. 348
Email: SEMIOTIKA@ubm.ac.id