ANALISIS WACANA KRITIS KESETARAAN GENDER PADA WOMEN’S MARCH JKT 2019 PADA AKUN INSTAGRAM @WOMENSMARCHJKT

Christina Tandaju

Abstract


Budaya patriarki yang masih terasa kental di Indonesia menjadi salah satu akar dari maraknya masalah ketidakadilan berbasis gender. Diskriminasi, kekerasan, serta stereotype adalah beberapa contoh nyata kerugian yang harus dialami perempuan akibat budaya ini. Namun, lahirnya gerakan Women’s March pertama kali di Amerika pada tahun 2017, seolah memberikan wanita wadah aspirasi untuk menyuarakan kegelisahan nya terhadap banyaknya penindasan yang mereka rasakan. Lalu Women’s March pertama kali lahir di Indonesia pada Maret 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan model deskriptif serta menggunakan teori Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough. Fairclough membagi analisis wacana menjadi tiga dimensi, yaitu analisis teks, analisis praktik kewacanaan dan analisis praktik sosial budaya. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui teks, praktik wacana dan praktik sosial budaya mengenai kesetaraan gender diwacanakan pada akun Instagram Women’s March Indonesia 2019. Hasil dari peneltian yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam memproduksi teksnya, Women’s March Indonesia bekerjasama dengan organisasi dan kelompok yang berkaitan dengan isu perempuan dan kelompok lainnya. Dari segi praktik wacana, caption dalam unggahan-unggahan tersebut dibentuk karena mendasar pada realitas yang ada, bahwa saat ini, diskiminasi berbasis gender memang terjadi di Indonesia.

Keywords


Gender, Analisis, Kesetaraan, Perempuan, Media Baru

Full Text:

PDF

References


Anwar, A. (2012). Teori Sosial Sastra, Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Eriyanto. (2011). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKis Group.

Fakih, M. (2016). Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Putaka Pelajar.

Fauzan, U. (2014). Analisis Wacana Kritis Dari Model Fairclough Hingga Mills. Pendidik, 6(1), 3.

Haryatmoko. (2016). Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis): Landasan Teori, Metodologi dan Penerapan, Jakarta: Rajawali Pers.

Kriyantono, R. (2015). Public Relations, Issue & Crisis Management Pendekatan Critical Public Relations, Etnografi Kritis & Kualitatif, Jakarta: Prenamedia.

Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2014). Teori Komunikasi Theories of Human Communication. Edisi 9, Jakarta: Salemba Humanika.

Marrianne W. J., & Louise J. P. (2010). ANALISIS WACANA Teori & Metode, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Manzilati, A. (2017). Metodologi Penelititan Kualitatif: Paradigma, Metode, dan Aplikasi, Jakarta: Universitas Brawijaya Press (UB Press)

Megawangi, R. (2014). Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender, Bandung: Mizan.

Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosadakarya

M. Leo Agung. (2011). Berinternet dengan Facebook dan Twitter untuk Pemula. Yogyakarta: Penerbit ANDI & Madcoms.

Marrianne W. J., & Louise J. P. (2010) ANALISIS WACANA Teori & Metode, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Prosedur, Tren, dan Etika, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Payne, M. (2016). Teori Pekerja Sosial Modern, Yogyakarta: Building Professional Social Work Indonesia.

Saldi, I. (2019). Komodifikasi Pekerja Dalam Film My Stupid Boss (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough), Jakarta: UBM.

Semiawan, C. (2010). Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: PT Alfabet.

Suryabrata, S. (2014). Metodologi Penelitian Cetakan Ke 25, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Susanto, N. (2015). Tantangan Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Budaya Patriarki, Jurnal MUWAZZAH Volume 7, Nomor 2, h.122.

Walby, S. (2014). Theorizing Patriarchy. Diterjemahkan oleh Mustika K, Yogyakarta: Jalasutra.

Tamburaka, A. (2013). Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, Jakarta: Rajawali Pers.

Wibowo. (2013). Perilaku dalam Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Wibowo, D. E. (2011). Peran Ganda Perempuan dan Kesetaraan Gender. Gender, 3(1), 356–364.

Wijana, I. D. P., & Rohmadi, M. (2011). Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis, Surakarta: Yuma Pustaka.

Internet:

Esnir, R. (2019, Maret). Women's March Jakarta 2019 digelar 27 April. Antara News. Diakses dari: https://www.antaranews.com/berita/805923/womens-march-jakarta- 2019-digelar-27-april

Hal-hal yang Bisa Kita Pelajari dari Women’s March di Amerika. (2017, Febuari). Kumparan. Diakses dari: https://kumparan.com/kita-setara/hal-hal- yang-bisa-kita-pelajari-dari-women-s-march-di-amerika

Hari Perempuan Internasional 2019 Panggung Politik Perempuan Independen. (2019, Maret). KSN. Diakses dari: http://ksn.or.id/hari-perempuan- internasional-2019-panggung-politik-perempuan-independen/

Lembar Fakta dan Poin Kunci Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2019. (2019, Maret). Komnas Perempuan. Diakses dari: https://www.komnasperempuan.go.id/read-news-lembar-fakta-dan- poin-kunci-catatan-tahunan-komnas-perempuan-tahun-2019

Mazrieva, E. (2019, Maret). Protes 'Women's March' di Washington Guncang Dunia. VOA Indonesia. Diakses dari: https://www.voaindonesia.com/a/protes-womens-march-washington- guncangdunia/3686721.html

Ramadhan, M. S. (2019, Maret). Women's March 2019 Usung Tema Perempuan dan Politik. Medcom. Diakses dari: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/PNg50l7k-women-s- march-2019-usung-tema-perempuan-dan-politik

Prandansari, N. A. (2018, Maret). Women’s March Gerakan Masif Perempuan Menentang Diskriminasi. Gelora Sriwijaya. Diakses dari: https://gelorasriwijaya.co/blog/womens-march-gerakan-masif- perempuan-menentang-diskriminasi/

Putri, A. S. (2019, Maret). Perjalanan Women's March Indonesia: Pencapaian dan Tuntutan di 2019. Fimela. Diakses dari: https://www.fimela.com/lifestyle- relationship/read/3913884/perjalanan-womens-march-indonesia- pencapaian-dan-tuntutan-di-2019

Setiawan, I. (2016, April). PATRIARKI: Masyarakat, budaya, dan negara dalam kuasa lelaki. Mata Tiomer. Diakses dari: https://matatimoer.or.id/2016/04/05/patriarki-masyarakat-budaya-dan- negara-dalam-kuasa-lelaki/

Siregar, L. (2017, Maret). Activists to March in Jakarta to Demand Equal Rights for Women. Jakarta Globe. Diakses dari: https://jakartaglobe.id/culture/activists-to-march-in-jakarta-to- demand-equal-rights-for-women/

Suwardi, A. C. (2017, Maret). Belajar Dari Gerakan Women’s March Washington. Geo Times. Diakses dari: https://geotimes.co.id/kolom/sosial/belajar- dari-gerakan-womens-march-washington/

Wardah, F. (2020, Maret). Ketidaksetaraan Gender Masih Tinggi di Indonesia. VOA Indoensia. Diakses dari: https://www.voaindonesia.com/a/ketidaksetaraan-gender-masih- tinggi-di-indonesia-/5316082.html

Wijanarko, Y. (2019, Maret) Women's March 2019 Digelar Serentak 27 April 2019 di 25 Kota di Indonesia. Pikiran Rakyat. Diakses dari: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01307477/womens- march-2019-digelar-serentak-27-april-2019-di-25-kota-di-indonesia




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/s:jk.v16i2.3785

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Christina Tandaju

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher

Editorial Board SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Department of Communication
Faculty of Social Science and Humanities
"UNIVERSITAS BUNDA MULIA"
Lodan Raya St No.2,  North Jakarta 14430
Phone: +62 21 692 9090 ext. 348
Email: SEMIOTIKA@ubm.ac.id