ANALISIS FRAMING ISU PENUNDAAN PEMILU 2024 DI CNN INDONESIA.COM DAN KOMPAS.COM

Silvanus Alvin

Abstract


Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mencetuskan isu penundaan Pemilu 2024 yang dilandasi atas klaim Big Data sejumlah 110 juta suara warganet. Banyak pihak meminta penjelasan Luhut, salah satunya datang dari kalangan mahasiswa. Pada 12 April 2022, Luhut berdebat dengan sekumpulan mahasiswa terkait isu Penundaan Pemilu 2024 dan klaim Big Data. Peristiwa tersebut mendapatkan perhatian besar dari publik. Google Trends juga memperlihatkan grafik dengan nilai 100, yang berarti ada ketertarikan tinggi warganet atas kejadian itu. Peristiwa tersebut juga mendapat perhatian besar dari media pers di Indonesia. Dari sekian banyak, Reuters Institute menempatkan dua media pers dengan tingkat kepercayaan publik paling tinggi adalah CNNIndonesia.com dan Kompas.com. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama mengetahui pembingkaian berita dari dua media pers yang paling dipercaya di Indonesia. Pembingkaian berita dianalisis menggunakan model Robert N. Entman. Objek penelitian adalah kumpulan berita pada 12 April 2022 terkait debat antara Luhut dan mahasiswa. Total berita yang diteliti adalah 11 berita, dengan rincian lima berita dari CNNIndonesia.com dan enam berita dari Kompas.com. Hasil penelitian ini menunjukkan ada dua pembingkaian yang berbeda. CNNIndonesia.com lebih menitikberatkan pada dua hal yakni, Luhut sebagai tokoh sentral yang harus bertanggung jawab atas isu penundaan Pemilu 2024 dan berkewajiban untuk menunjukkan validitas klaim Big Data. Sementara, Kompas.com membingkai isu penundaan Pemilu 2024 menjadi tanggung jawab pemerintah, bukan tanggung jawab Luhut secara pribadi


Keywords


Komunikasi Politik; Luhut Binsar Pandjaitan; Penundaan Pemilu 2024; Big Data; Analisis Framing

Full Text:

PDF

References


Alvin, S. (2022) Komunikasi Politik di Era Digital: dari Big Data, Influencer Relations & Kekuatan Selebriti, hingga Politik Tawa. Yogyakarta: DeePublish.

Alvin, S. (2022) Luhut Pandjaitan dan Klaim soal Big Data. Kompas.com. Diakses dari: https://nasional.kompas.com/read/2022/03/15/06450071/luhut-pandjaitan-dan-klaim-soal-big-data (diakses pada 26 April 2022).

Denzin, N. K., dan Lincoln, Y. S. (2009) Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Entman, R. (2003) Cascading Activation: Contesting the White House’s Frame After 9/11, Political Communication, 20(4), hlm. 415-432.

Galtung, J., & Ruge, M. H. (1965). The structure of foreign news, Journal of Peace Research, 2(1), hlm. 64-91.

Google (2022) Google Trends for Luhut Binsar Pandjaitan. Diakses dari: https://trends.google.com/trends/explore?date=2022-03-10%202022-04 26&geo=ID&q=%2Fg%2F122hcvpt (diakses pada 26 April 2022).

Leavy, P. (2017) Research Design: Quantitative, Qualitative, Mixed Methods, Art-Based, and Community-Based Participatory Research Approaches. London: The Guilford Press.

Pomper, D., dan Hoffman, L. (2020) From What is News to How Vital is News, Mass Communication and Society, 23 (5), hlm. 603-607.

Steele, J. (2021) 2021 Digital News Report. Reuters Institute. Dapat diakses di: https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021/indonesia (diakses pada 26 April 2022).

Wijaya, L. (2015). Discourse Coverage Of Editorial Perspective: Framing Terrorism From The Case Of Al-Shabab’s 2013 Kenya Mall Siege. Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(1), 123-138. https://doi.org/https://doi.org/10.31937/ultimacomm.v7i1.427




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/s:jk.v16i2.3514

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Silvanus Alvin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher

Editorial Board SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Department of Communication
Faculty of Social Science and Humanities
"UNIVERSITAS BUNDA MULIA"
Lodan Raya St No.2,  North Jakarta 14430
Phone: +62 21 692 9090 ext. 348
Email: SEMIOTIKA@ubm.ac.id