TOXIC MASCULINITY DALAM SISTEM PATRIARKI (Analisis Wacana Kritis Van Dijk Dalam Film “Posesif”)

Desvira Jufanny, Lasmery R.M. Girsang

Abstract


ABSTRACT
Patriarchy is defined as positioning the man as the center or central, sole authority. This qualitative research based on critical paradigm analyzes discourses inside the film "Possessive" (2017)—a romance suspense genre. Telling the story of adolescent romance wrapped in violence, this film is interesting to be learnt because of woman’s matter inside, namely violence in courtship. Through Van Dijk's Critical Discourse, a model of several dimensions of analysis was found, including: the dimension of the text, the dimension of social cognition, and the dimension of the social context. It is found that there is interlocking intertwined in highlighting toxic masculinity as a form of negative masculinity in the patriarchal system. This is supported also by the ideology brought by the director and screenwriter of the film "Possessive" to criticize social issues
Keywords: Toxic Masculinity, Patriarchy, Van Dijk’s Discourse


ABSTRAK
Patriarki dimaknai sebagai pemposisian laki-laki sebagai pusat atau sentral, penguasa tunggal. Penelitian kualitatif berlandaskan paradigma kritis ini menganalisis wacana yang terdapat di dalam film “Posesif” (2017) yang ber-genre romance-suspense. Mengisahkan mengenai kisah percintaan remaja yang berbalut kekerasan, film ini menarik diteliti karena mengangkat permasalahan perempuan yang menurut sebuah riset merupakan permasalahan yang paling tinggi terjadi di ranah privat, yakni kekerasan dalam pacaran. Melalui wacana Kritis Teun A. Van Dijk, ditemukan model dari beberapa dimensi analisis, diantaranya: dimensi teks, dimensi kognisi sosial, dan dimensi konteks sosial. Dari hasil penelitian didapati bahwa terdapat jalinan yang saling terpaut dalam menonjolkan toxic masculinity sebagai bentuk maskulinitas negatif dalam sistem patriarki. Hal tersebut didukung oleh ideologi yang dibawa oleh sutradara dan penulis skenario film “Posesif” untuk mengkritisi isu-isu sosial.
Kata Kunci: Toxic Masculinity, Patriarki, Analisis Wacana Van Dijk


Full Text:

PDF

References


Ardianto, Komala., & Karlinah. (2012). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Beynon, John. (2002) Masculinities and Culture. Philadelphia: Open University Press

Bressler, Charles E. (2011). Literacy Critism: An Introduction to Theory and Practice 4th-ed. Pearson Education, Inc.

Brittan, A. (2009). Masculinity and Power. New York: Basil Blackwell.

Bungin, Burhan. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Eriyanto. (2018). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

Hardjodisastro, D., & W Hardhodisastro. (2010). Ilmu Slamet: Merangkai Mutiara Filsafat Jawa di Era Modernisasi dan Globalisasi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik praktis riset komunikasi: disertai contoh praktis riset media, public relation, advertising, komuniaksi organisasi, komunikasi pemasaran. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Fakih, Mansour. (2013). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jorgensen dan Philips. (2012). Discourse Analysis as Theory and Method. London: Sage. Publication.

Moleong, Lexy J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy., & Jalaluddin Rakmat. (2016). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmad, Jalaluddin. (2013). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya.

Rokmansyah, Alfian. (2016). Pengantar Gender dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Garudhawaca.

Sobur, Alex. (2009). Analisis Teks Media. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Soetomo. (2013). Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Stephen W, Littlejohn., & Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi, Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika.

Sugihastuti., & Itsna Hadi Saptiawan. (2010). Gender dan Inferioritas Perempuan: Praktik Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Tong, R.P. (1998). Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Aliran Utama Pemikiran Feminis (terj.). Yogyakarta: Jalasutra.

Vera, Nawiroh. (2015). Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia.

Walby, Sylvia. (2014). Theorizing Patriarchy. Diterjemahkan oleh Mustika K. Prasela dengan judul Teorisasi Patriarki. Yogyakarta: Jalasutra.

Jurnal

Ade Irma Sakina., & Dessy Hasanah Siti A. (2017). Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia. Universitas Padjajaran.

Bressler, Charles E. (2011). Literary Criticism: An Introduction to Theory and Practice 5th-ed. Pearson Education, Inc.

Purbasari,Dyah., & Sri lestari. (2015) Pembagian Peran dalam Rumah Tangga Pada Pasangan Suami Istri Jawa. 16 (1). 72-85.

Flood, M., & Pease, B. (2009). Factors influencing attitudes to violence against women. Trauma, Violence & Abuse. 10 (2), 125-142.

Hermawati, Tanti. (2007). Budaya Jawa dan Kesetaraan Gender. 1 (1). 18-24.

Kupers, T. A (2005). Toxic Masculinity as Barrier to Mental Health Treatment in Prison. Journal of Clinical Psychology. 713-724.

Retnowulandari, Wahyuni. (2010). Budaya Hukum Patriarki Yunani Versus

Feminis dalam Penegakan Hukum Persidangan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan. Universitas Trisakti

Sumber Daring

Arti Definisi. Pengertian Klimaks. Diambil dari http://arti-definisipengertian.info/. Diakses pada 15 April 2019. Pukul 23.01 WIB.

Glosarium. (2019). Opening Scene–(Multimedia). Diambil dari https://glosarium.org/arti-opening-scene-di-multimedia/. Diakses pada 15 April 2019. Pukul 21.08 WIB.

Jurnal Perempuan. (2017). Laki-laki Harus Terlibat dalam Penghapusan

Kekerasan Terhadap Perempuan. Diambil dari

https://www.jurnalperempuan.org/warta-feminis/nur-iman-subono-laki-lakiharus-terlibat-dalam-penghapusan-kekerasan-terhadap-perempuan. Diakses pada 25 Mei 2019. Pukul 23.43 WIB.

KBBI. Posesif. Diambil dari https://kbbi.web.id/posesif. Diakses pada 4 Mei 2019. Pukul 19.44 WIB.

Komnas Perempuan. (2019). Siaran Pers Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan 2019. Diambil dari https://komnasperempuan.go.id/read-newssiaran-pers-catatan-tahunan-catahu-komnas-perempuan-2019. Diakses pada 6 April 2019. Pukul 11.03 WIB.

Kompas. (2016). Tak Ada Payung Hukum Sebabkan Angka Kekerasan dalam

Pacaran Relatif Tinggi. Diambil dari https://nasional.kompas.com/read/2016/03/07/18102311/Tak-Ada-PayungHukum-Sebabkan-Angka-Kekerasan-dalam-Pacaran-Relatif-Tinggi. Diakses pada 8 April 2019. Pukul 22.18 WIB.

Liputan6. (2017). Dapat 10 Nominasi FFI, Sinopsis Film Posesif Ini Patut Disimak. Diambil dari https://liputan6.com/showbiz/read/3134742/dapat-10nominasi-ffi-sinopsis-film-posesif-ini-patut-disimak. Diakses pada 31 Maret 2019. Pukul 14.07 WIB.

Magdalene. (2018). Kekerasan dalam Pacaran: Bukan Tanggung Jawab Kita untuk Perbaiki Pasangan. Diambil dari

https://magdalene.co/story/kekerasan-dalam-pacaran-bukan-tanggungjawab-kita-untuk-perbaiki-pasangan. Diakses pada 6 April 2019. Pukul 18.18 WIB.

Pathtomanliness. (2018). We Are A Generation of Men Raised By Women. Diambil dari https://www.pathtomanliness.com/reclaim-yourmanhood/2018/8/30/we-are-a-generation-of-men-raised-by-women. Diakses pada 9 April 2019. Pukul 22.56 WIB.

RUU Perfilman. Diambil dari https://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu2009_33/. Diakses pada 5 April 2019. Pukul 19.57 WIB.

Tempo. (2018). Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia Sepanjang 2018 dan 2017. Diambil dari https://grafis.tempo.co/read/1471/kekerasanterhadap-perempuan-di-indonesia-sepanjang-2018-dan-2017. Diakses pada 8 April 2019. Pukul 18.27 WIB.

The Good Men Project. (2018). How the Patriarchy Exploits Toxic Masculinity and What You Can Do About It. Diambil dari

https://goodmenproject.com/featured-content/never-confuse-masculinitypatriarchy-lbkr/. Diakses pada 23 April 2019. Pukul 15.25 WIB.

The New York Times. (2019). What is Toxic Masculinity?. Diambil dari https://www.nytimes.com/2019/01/22/us/toxic-masculinity.html. Diakses pada 8 April 2019. Pukul 23.37 WIB.

Time. (2016). How Trump's "Toxic Masculinity" Is Bad for Other Men. Diambil dari http://time.com/4273865/donald-trump-toxic-masculinity/. Diakses pada 3 April 2019. Pukul 12.36 WIB.

Tirto. "Edwin (Sutradara Posesif): Saya Mengkritik Sistem Patriarki yang

Semakin Kental.". Oleh Aulia Adam. Web. Diakes pada 15 April 2019. Pukul 12.09 WIB

Tirto. (2017). 73,7 Persen Anak Indonesia Mengalami Kekerasan di Rumahnya Sendiri. Diambil dari https://tirto.id/737-persen-anak-indonesia-mengalamikekerasan-di-rumahnya-sendiri-cAnG. Diakses pada 3 April 2019. Pukul 16.17 WIB.

Tirto. (2017). Why Do Some Men Use Violence Against Women and How Can We Prevent It?. Diambil dari http://www.unwomen-asiapacific.org/. Diakses pada 28 Maret 2019. Pukul 13.04 WIB.




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/s:jk.v14i1.2194

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Desvira Jufanny, Lasmery R.M. Girsang

Publisher

Editorial Board SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Department of Communication
Faculty of Social Science and Humanities
"UNIVERSITAS BUNDA MULIA"
Lodan Raya St No.2,  North Jakarta 14430
Phone: +62 21 692 9090 ext. 348
Email: SEMIOTIKA@ubm.ac.id