REPRESENTASI BRAND IDENTITY DALAM WEBSERIES SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PERIKLANAN

Dian Tamitiadini, Dea Lutfianto

Abstract


ABSTRACT
In the era of globalization, the Internet is growing rapidly. One proof of the development of the internet is the emergence of a social media platform that can change the way people live in the field of communication, health, business and others. One of the social media that is often used is Youtube. And the content created by brands that continue to experience positive trends from year to year is webseries. This research uses Charles Sanders Peirce semiotic analysis method. The Peirce Semiotics Method is used to see representation of brand identity present at Jelang Buka from Unilever, Sore from Tropicana Slim and Balada Al Prilly from Vivo. The findings of the research show that Tropicana Slim with Sore webseries is more implicit in conveying brand identity to the audience by prioritizing a healthy lifestyle campaign. While Unilever with Jelang Buka webseries and Vivo with Balada Al Prilly webseries explicitly conveys identity by bringing up their products in every episode. The brand identity that appears in the three webseries is represented so neatly and flows together with the story of the webseries so that the audience can enjoy the advertisement with the story presented by each brand without having to force the ad to see it. As a practical suggestion many brands in all sectors can consider creating ads using webseries on Youtube because they have a large number of viewers and for brands that have made the webseries consistent with other stories or continuing stories. The academic advice is expected to do further research in the field of quantitative to see the effectiveness of webseries as a medium of advertising on consumer buying considering it has many audiences.
Keyword: Brand Identity, Webseries, Youtube, Advertisement, Semiotic.

 

ABSTRAK
Di era globalisasi, internet berkembang semakin pesat. Salah satu bukti berkembangnya internet adalah munculnya sebuah platform media sosial yang dapat mengubah cara hidup masyarakat di bidang komunikasi, kesehatan, bisnis dan lain-lain. Dan salah satu media sosial yang sering digunakan adalah Youtube. Dan konten yang dibuat oleh brand yang terus mengalami tren positif dari tahun ke tahun adalah webseries. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Metode Semiotika Peirce digunakan untuk melihat representasi brand identity yang hadir di webseries Jelang Buka dari Unilever, Sore dari Tropicana Slim dan Balada Al Prilly dari Vivo. Penemuan hasil penelitian menunjukka yaitu Tropicana Slim dengan webseries Sore lebih implisit dalam menyampaikan identitas merek kepada penontonnya dengan mengutamakan kampanye gaya hidup sehat. Sementara Unilever dengan webseries Jelang Buka dan Vivo dengan webseries Balada Al Prilly dalam menyampaikan identitas secara eksplisit dengan memunculkan produk-produknya di setiap episode. Identitas merek yang dimunculkan di ketiga webseries tersebut di representasikan begitu rapih dan mengalir menjadi satu dengan cerita webseries tersebut sehingga penonton dapat menikmati iklan dengan cerita yang disuguhkan masing-masing brand tanpa harus memaksa melihat iklan tersebut. Sebagai saran praktis diharpakan berbagai brand di segala bidang dapat mempertimbangkan untuk membuat iklan menggunakan webseries di Youtube karena memiki jumlah penonton yang banyak dan bagi brand yang telah membuat webseries tetap konsisten denga membuat cerita-certa lain atau melanjutkn cerita sebelumnya. Adapun saran akademik yang diharapkan agar dilakukannya penelitian lanjutan di bidang kuantitatif untuk melihat efektifitas webseries sebagai media periklanan terhadap minat beli masyarakat mengingat jumlah penonton yang banyak di tren webseries ini.  Kata Kunci: Brand Identity, Webseries, Youtube, Periklanan, Semiotika


Full Text:

PDF

References


Aaker (1995) Building Stong Brand. USA:Free Press

Ad Format On Youtube. (2015). Diakses pada tanggal 3 Januari 2018, dari https://creatoracademy.youtube.c om/page/lesson/ad-types.

Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualittaif:Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Depok:RajaGrafindo Persada.

Alfajri, I., Irfansyah, Isdianto, B. (2014). Analisis Web Series Dalam Format Film Pendek (Studi Kasus Web Series ‘Malam Minggu Miko Episode Nissa’).

Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia, 6(1), 27-39.

Aliya. (2018). Pengertian Youtube Beserta Manfaat dan Fitur-fitur Youtubeyang perlu Anda Ketahui. Diakses pada tanggal 3 Januari 2018, dari https://www.nesabamedia.com/pe ngertian-youtube/.

Amedie, J. (2015). The Impact of Social Media on Society. (Tesis Magister, Santa Clara University, 2015).

Arens, W. F., Weigold, M. F. & Arens, C. (2013). Contemporary Advertising and Integrated Marketing Communications (14thed.). NewYork:McGraw-Hill,

Berger, A. A. (2012). Seeing is Believing :An Introduction to Visual Communication (4th ed.). New York : McGrawHill.

Dacosta, M., D. & Sugandi, M., S. (2017). Strategi Kreatif Iklan Dalam Pemanfaatan Webseries (Studi Kasus Axelerate: The Series Axe Indonesia Oleh Makna Creative). e-Proceeding of Marketing, 4(1), 1150-1155.

Digital in2017. (2017). Diakses pada tanggal 29 Desember 2017, dari https://wearesocial.com/special-reports/digital-in-2017-global-overview.

Gultom, N. S. W. (2014). Analisis Proses Pembentukan Corporate Brand, Brand Identity dan Brand Awarness Melalui Online Branding (Studi Kasus Jakarta Post Travel). (Tesis Magister , University of Indonesia, 2014).

Hariningsih, E. & Munarsih, E. (2014). Analisis perilaku penghindaran iklan internet oleh konsumen. Jurnal Siasat Bisnis, 18(2), 180-189.

Karsten, S. (2016). Pengertian Youtube itu apa? Terlengkap. Diakses pada tanggal 8 Januari 2018, dari https://imersmuda.com/pengertian -youtube-itu-apa/.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi : Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta:Kencana.

Lee, M. & Johnson, C. (2011). Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. (H. Munandar & D. Priatna, Terjemahan). Jakarta : Kencana.

Littlejohn, S. W. & Foss, K. A. (Eds). (2009). Teori Komunikasi (9thed.). (M.Y.Hamdan, Terjemahan). Jakarta:Salemba Humanika.

Mar’athussoilikah, A. L. (2017). Penggambaran Maskulinitas Dalam Sudut Pandang New Media (Analisis Semiotika Pada Webseries “Axelerate The Series :The untold Story”). (Skripsi Sarjana, Brawijawa University, 2017)

Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moriarty, S., Mitchell, N. & Wells, W. (2009). Advertising (8thed.). (T.Wibowo, Terjemahan). Jakarta : Kencana.

Musfar, T.F. (2004). Analisis Pengaruh Endorser Personality Terhadap Brand Personality : Studi Kasus Penggunaan Selebriti dan non-selebriti sebagai Endorser produk pembalut wanita merek Kotex. Diakses pada 4 Juli 2018 dari http://etd.repository.ugm.ac.id/ind ex.php?mod=Penelitian_detail⊂=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=24988&obyek_id=4

Nurani, E.S. dan Haryanto, J.O. (2010). Diakses pada 5 Juli 2018 dari http://journal.binus.ac.id/index.ph p/JBSE/article/viewFile/197/193

Nurrofiq, M. (2012). Pengertian Perikalan/Promosi (Advertising). Diakses pada tanggal 7 Januari 2018, dari http://www.diwarta.com/2012/04/05/pengertian-periklanan-promosi-advertising.html.

Phillips, B. J., McQuarrie, E. F., Griffin, W. G. (2014). How Visual Brand Identity Shapes Consumer Response. Psychology and Marketing, 31(3), 225-236.

Rahayu, E. S. (2017). Perkembangan Web Series Indonesia. Diakses pada tanggal 28 Desember 2017, dari http://www.epic creativehouse.com/2017/01/perkembangan- web-series-indonesia.html.

Sadat, A. M. (2009). Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Jakarta: Salemba Empat.

Semenik, R. J., Allen, C.T., O’Guinn, T.C. & Kaufmann, H. R. (2012) Advertising and Promotions An Integrated Brand Approach(6thed.). Australia: South-Western.

Shimp, T. A. (Eds). (2000). Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu (5thed.). (R. Sjahrial & D.Anikasari, Terjemahan).Indonesia: Erlangga.

Sobur, A. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Web Series, Alternatif Menonton Film Selain Di Bioskop. (2017). Diakses pada tanggal 28 Desember 2017, dari http://hiburan.metrotvnews.com/fi lm/zNAG5w6k-web-series-alternatif-menonton-film-selain-di-bioskop.

Wibowo, I. S. W. (2011). Semiotika Komunikasi-Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi (2nded.). Jakarta : Mitra Wacana Media.

Widharma, I., W. (2015). Pengertian Shot, Scene, dan Sequence. Diakses pada tanggal 10 Januari 2018, dari http://csinema.com/shot-scene-dan-sequence/.

Widyawati, A. (2017). Representasi Peran Gender Dalam Film India (Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Tokoh Kabir Dalam Film KI AND KA (2016)). (Skripsi Sarjana, Brawijaya University,2017)

Yani,T. K. (2017). Alternatif Film bagi Masyarakat. Diakses pada tanggal 28 Desember 2017, dari http://www.mediaindonesia.com/news/read/98968/alternatif-film-bagi-masyarakat/2017-04-02.

Yuniar, N. (2015). Pertumbuhan video Youtube Indonesia terbesar Asia Pasifik. Diakses pada tanggal 29 Desember 2017, dari https://www.antaranews.com/berit a/524666/pertumbuhan-video-youtube-indonesia-terbesar-asia-pasifik.

Yusuf. (2017). Pengertian Periklanan dan Fungsi Periklanan Dlam Manajemen. Diakses pada tanggal 8 Januari 2018, dari http://jurnalmanajemen.com/peng ertian- periklanan/.




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/s:jk.v13i1.1788

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi

Publisher

Editorial Board SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi
Department of Communication
Faculty of Social Science and Humanities
"UNIVERSITAS BUNDA MULIA"
Lodan Raya St No.2,  North Jakarta 14430
Phone: +62 21 692 9090 ext. 348
Email: SEMIOTIKA@ubm.ac.id