LANSKAP DAN NILAI ESTETIS: MEMBANGUN IDENTITAS DALAM FILM SANG PENARI

Teddy Hendiawan

Abstract


Lanskap pada film sering kali berfungsi sebagai elemen kunci yang mencerminkan identitas budaya dan sosial. Film Sang Penari menampilkan lanskap yang kaya, yang tidak hanya berfungsi sebagai latar, tetapi juga sebagai simbol yang memperkuat tema identitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana nilai estetis lanskap dalam film ini berkontribusi pada pembentukan identitas karakter.  Menggunakan metode   kualitatif deskriptif dengan pendekatan estetika visual, yang mencakup analisis elemen-elemen visual seperti warna, komposisi, dan interaksi karakter dengan landskap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lanskap dalam Sang Penari berfungsi sebagai manifestasi dari konflik batin karakter dan nilai-nilai tradisional yang dihadirkan dalam narasi. Nilai estetis lanskap dalam film Sang Penari memainkan peran kunci dalam membangun identitas budaya dan memperkaya narasi film. Melalui keteraturan (order), ketidakteraturan (chaos), dan simbolisme yang mendalam, lanskap tidak hanya menciptakan keindahan visual, tetapi juga memperkuat tema identitas, tradisi, dan spiritualitas. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap elemen visual dalam film sebagai alat untuk mengeksplorasi dan merepresentasikan identitas budaya, serta membuka ruang bagi penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara lanskap dan narasi dalam konteks sinema Indonesia

Keywords


lanskap, nilai estetis, identitas, film, Sang Penari

Full Text:

PDF

References


Britton, S. (1991). Tourism, Capital, and Place: Towards a Critical Geography of Tourism. Environment and Planning D Society and Space. https://doi.org/10.1068/d090451

Dissanayake, W. (2010). Landscapes of Meaning in Cinema: Two Indian Examples. In Graeme Harper & Jonathan Rayner (Ed.), CINEMA AND LANDSCAPE. The University of Chicago Press.

Hendiawan, T. (2022). Makna Keindonesiaan dalam Film-Film Adaptasi. Deepublish.

Hendiawan, T., & Rahmansyah, A. (2019). Landscape As Cultural Identity In Cau Bau Kan Movie. Balong International Journal of Design, 2(2), 93–102. https://doi.org/10.25134/balong.v2i2.2423

Junaedi, D. (2017). Estetika, Jalinan Subjek, Objek dan Nilai (kedua). ArtCiv.

Laberge, Y. (2011). Cinema and Landscape: Film, Nation and Cultural Geography. Journal of Cultural Geography, 28(3), 462–464. https://doi.org/10.1080/08873631.2011.615650

Leavy, P. (2017). Research Design, Quantitative, Qualitative, Mixed Methods, Arts-Based, and Community-Based Participatory Research Approaches. The Guilford Press, New York.

Malcolm, B. (1998). Art, Design and Visual Culture, An Introduction (1 st). Palgrave Macmillan.

Michaela, O. (2023). Dividual Film Aesthetics. Philosophy International Journal, 6(2), 1–6. https://doi.org/10.23880/phij-16000294

Mukherjee, D. (2022). The Aesthetic and Material Force of Landscape in Cinema: Mediating Meaning from the Scene of Production. Representations, 157(1), 115–141. https://doi.org/10.1525/rep.2022.157.6.115

Przylipiak, M. (2021). The Category of System in David Bordwell’s Concept of Film Aesthetics. Kwartalnik Filmowy, 115(115), 6–20. https://doi.org/10.36744/kf.875

Rose, G. (2016). Visual Methodologies, An Introduction to Researching with Visual Materials. In R. Rojek (Ed.), SAGE Publications Ltd 1 Oliver’s Yard 55 City Road London EC1Y 1SP (4th editio). SAGE Publications Inc.

Yang Xu, B. (2023). Proceedings of the 2022 4th International Conference on Literature, Art and Human Development (ICLAHD 2022). In Proceedings of the 2022 4th International Conference on Literature, Art and Human Development (ICLAHD 2022). Atlantis Press SARL. https://doi.org/10.2991/978-2-494069-97-8




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/.v8i1.8043

Refbacks

  • There are currently no refbacks.