PENGELOLAAN RANTAI PASOK PRODUK OLAHAN BANDENG GUNA MEMINIMALISIR BIAYA BAHAN BAKU PADA UD. ARSHAINDO

Jifan Arif Permana, Putu Eka Dewi Karunia Wati

Abstract


UD. ArshaIndo mulai beroperasi pada tahun 2010, dengan otak-otak bandeng sebagai produk pertama kali yang diproduksi. Kemudian produk terus terus mengalami inovasi menjadi bandeng presto, bandeng tanpa duri, bandeng asap tanpa duri dan pepes bandeng tanpa duri. Produksi awal masih bertempat pada bangunan semi permanen dengan mengandalkan pemasaran dari agen rumahan, kerjasama dengan beberapa rumah makan dan keliling menggunakan bantuan sepeda motor. Adanya pemasaran dan produksi yang masih seadanya ini menyebabkan masih banyak permasalahan yang terjadi, baik dari segi pemasaran sendiri dan keuangan. Kemudian pada pertengahan 2012 dibangun tempat produksi permanen dengan mempertimbangkan aspek higienitas. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk pemilihan supplier adalah menganalisis kurangnya bahan baku lalu menambah supplier lagi. Berdasarkan hasil analisis di atas, kriteria yang paling berpengaruh dalam pemilihan supplier ikan bandeng pada UD. Arshaindo adalah kriteria harga. Kriteria selanjutnya yang berpengaruh adalah kriteria ketepatan pengiriman, kriteria kualitas, serta kriteria ketepatan jumlah. Saran yang dapat diberikan adalah jika perusahaan tidak ingin kekurangan baku yaitu menambah supplier dikarenakan dua supplier yang sudah bekerja sama dengan perusahaan ini telah mencapai kapasitas maksimum. Perusahaan diutamakan untuk memilih supplier B sebagai supplier ikan bandeng bagi perusahaan karena supplier B merupakan supplier yang memiliki nilai keseluruhan paling tinggi. Dengan adanya hubungan kemitraan ini, kinerja pemasok antara supplier dan perusahaan akan semakin baik dan dapat memperlancar target penyelesaian produksi secara keseluruhan.


Keywords


Pengelolaan rantai pasok; olahan bandeng; kriteria pemilihan supplier; meminimalisir biaya bahan baku

Full Text:

PDF

References


Asedeko, (2001). Analisis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Guna Optimalisasi Distribusi Ikan Bandeng Untuk Kesejahteraan Petani tambak.

Anwar, S. N. (2011). Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) : Konsep Dan Hakikat. Jurnal Dinamika Informatika, 3(2), 1–7.

Pujawan, I.N. 2005. Supply Chain Management. Guna Widya, Surabaya.

Riana, Vannie. 2019. Analisis Manajemen Rantai Pasok Pada Pt. TataLogam Supply Chain. Jurnal Teknik Industri, Vol. 14, No. 2, Mei 2019

Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Agus Sartono. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE

Syamsudin 2007. Konsep Pengembangan Model Rantai Pasok Kelautan Dan Perikanan. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol. 12. No. 2. Hal. 112-119.

Lukman. 2007. Analisi Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT. Tipota Furnishings Jepara. Jurnal Penelitian Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Semarang.

Cholik, F., A.G. Jagatraya., R.P. Poernomo dan A. Jauzi. (2005). Akuakultur Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa. Masyarakat Perikanan.

Munir, M. (2017). Analisa Kriteria Terhadap Pemilihan Supplier Bahan Baku (Studi Kasus : Pt Xx Pandaan Pasuruan). Sketsa Bisnis, 2(1), 38– 53.

Pratiwi, I. dkk. 2018. Pemilihan Supplier Terbaik Penyedia Barang Consumable Analitycal Hierarchy (Studi Kasus di Departemen Pengadaan Barang PT.PUSRI) . Jakarta : Jurnal Manajemen Industri dan Logistik.




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jiems.v16i1.4562

Refbacks

  • There are currently no refbacks.