BRICOLAGE banyak digunakan dalam berbagai bidang kajian ilmu pengetahuan dan seni yang berorientasi pada postmodernisme. BRICOLAGE berasal dari bahasa Perancis untuk “do-it yourself”, Claude Levi-Strauss memahaminya sebagai aktivitas penggabungan elemen elemen yang ada untuk memenuhi tuntutan lingkungan. Pemahaman Strauss tersebut menyiratkan tindakan kreatif untuk menghindar dari tenggelamnya eksistensi manusia dalam keramaian dan kebisingan massa, yang dikatakan Heidegger sebagai “Weltverlorenheit”. BRICOLAGE dalam seni dipahami sebagai konstruksi atau ciptaan karya dari beragam hal yang terjadi akan tersedia.
Dalam konteks sastra pembentukan makna suatu teks dengan mengacu pada teks-teks lain, BRICOLAGE adalah sesuatu yang dipengaruhi intertektualitas. Jacques Derrida meluaskan gagasan ini dalam konteks wacana, sebuah teks warisan yang lebih atau kurang koheren, dengan kata lain “hancur” sehingga perlu dikembangkan dalam rekontruksi melalui wacana. Dalam konteks yang lebih pragmatis, wacana yang direkonstruksi merupakan anti tesis moderenisme yang diksinya diungkapkan Maksum (2014:348) sebagai berikut:
Modernisme |
Posmodernisme |
||
Sentralisasi |
Pertarungan Kelas |
Desenteralisasi |
Pertarungan Etnis |
Konstruksi |
Kultur |
Dekonstruksi |
Sub-Kultur |
Hermeneutis |
Budaya Tinggi |
Nihilisme |
Budaya Rendah |
Hierarki |
Industri |
Anarki |
Pasca-Industri |
Teori |
Kekuatan Negara |
Paradigma |
Kekuatan Bersama |
Agama |
Legitimasi |
Sekte-sekte |
Delegitimasi |
Konsensus |
Budaya Tradisional |
Dekonsensus |
Liberalisme |
Kontinuitas |
Skematis |
Diskontinuitas |
Relativis |
Setiawan dan Sudrajat (2018:30-32) mengajukan lima tokoh terkemuka dan dianggap sebagai peletak pondasi dasar aliran posmodernisme, antara lain: Jean-Francois Lyotard, Michel Foucault, Jackques Derida, Jean Baudrillard, dan Fedrick Jameson. Meski masing-masing pemikir posmodernisme tersebut telah memberi perspektif tersendiri, namun berkaca pada prinsip utama mazhab ini bahwa kebenaran ilmu pengetahuan dianggap tidak absolut. Oleh karena itu, sudah seyogyanya kajian posmodernisme mempertimbangkan situasi dan kondisi yang memadai guna mengembangkan nilai-nilai baru yang mencerahkan masyarakat.
BRICOLAGE: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi memberi ruang bagi proses produksi dan reproduksi dari rangkaian teks kesusastraan, media seni kontemporer, dan berbagai cipta-karya-karsa manusia lainnya yang patut diapresiasi dalam konteks keilmuan. BRICOLAGE: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi diterbitkan oleh Program Studi Magister Ilmu Komunikasi – Pascasarjana, Universitas Bunda Mulia secara rutin dan berkala sesuai dengan periode terbit per semester (6 bulan), yaitu bulan Maret dan September setiap tahunnya. Mari kita kawal bersama usaha meningkatkan perbaikan kualitas terbitan serta mengukuhkan BRICOLAGE: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi sebagai jurnal ilmiah pertama yang mengetengahkan kajian posmodernisme sebagai suatu rangkaian mozaik dari berbagai perspektif studi komunikasi.
Salam POSMO! MOZAIK Komunikasi