Analisis isi: Propaganda dan asimilasi dalam Film “Ajari Aku Islam”(2019)

Olivia Olivia, Jessica Eliana Limantara

Abstract


Dalam film “Ajari Aku Islam”(2019), konflik antara sepasang kekasih muncul disebabkan oleh perbedaan agama, etnis, dan budaya. Aliang yang beretnis Tionghoa dan beragama Konghucu jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang gadis muslim pribumi, Fidya. Film ini terinspirasi dari kisah nyata produsernya, Jaymes Riyanto, beliau membuat film ini dengan motivasi untuk mengangkat citra Islam sebagai agama perdamaian serta mengangkat isu toleransi antar sesama dan mendorong kehidupan yang damai berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.

Penulis menggunakan metode deskriptif analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan analisa penulis pada film “Ajari Aku Islam”(2019), ditemukan bahwa terdapat propaganda asimilasi yang gamblang dalam film tersebut dari sisi penokohan dan alur. Penokohan keluarga Tionghoa digambarkan sangat tradisional, kuno, dan kejam sangat berlainan dengan keluarga melayu yang digambarkan soleh dan soleha, sopan, dan lebih terbuka pada orang lain yang berbeda dari mereka. Dari alur, film lebih memfokuskan pada ajaran Islam dan bagaimana karakter utama menjadi lebih baik hanya karena mempelajarinya. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika yang dimaksud produser adalah jika suku minoritas berasimilasi dengan mayoritas.


Keywords


asimilasi, propaganda, film, Tionghoa, Melayu

References


Alkhajar, E. N. S. A., Yudiningrum, F. R., Sofyan, A. (2013). Film sebagai Propaganda di Indonesia. Forum Ilmu Sosial 40 (2) (2013), 191.

Ardan, SM. (1992). Dari Gambar Idoep ke Sinepleks. Jakarta: GPBSI.

Biran, Misbach Yusa. (2009). Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa. Jakarta: Komunitas Bambu.

Eriyanto. (2011). Analisis Isi. Jakarta: Prenada Media

Hastuti, Rita Sri. (1992). “Berjuang di Garis Belakang,” dalam Haris Jauhari (ed), Layar Perak, 90 Tahun Bioskop di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hendropuspito, D. (1989). Sosiologi Semantik. Yogyakarta: Kanisius. Hal: 233.

Iflix. (2019). “Ajari Aku Islam”(2019) [Video File]. Retrieved from https://www.iflix.com/title/movie/285163

Irawanto, Budi. (1999). Film, Ideologi dan Militer, Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia. Yogyakarta: Media Pressindo.

Irawanto, Budi. (2004). “Film Propaganda: Ikonografi Kekuasaan”, Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Vol. 8, No. 1 Juli.

Ismail, Usmar. (1983). Usmar Ismail Mengupas Film. Jakarta: Sinar Harapan.

Klaus Krippendorff, 1991, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi, Rajawali, Jakarta, halaman 15

Kurasawa, Aiko. (1997). “Films as Propaganda Media on Java Under the Japanese, 1942-1945,” in Grant K. Goodman (ed), Japanese Cultural Policies in Southeast during World War 2. New York: St. Martin's Press.

Jaymes Studio. (2020). Produser Jaymes Riyanto Mengangkat Citra Islam dan Toleransi lewat Film ““Ajari Aku Islam”(2019)” [Video File]. Retrieved from https://youtu.be/WiKUB2dQ_Io

Kleden, Ignas. (2004). Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan; Esai-esai Sastra dan Budaya. Jakarta: Grafiti.

Lee, Alfred McClung. & Lee, Elizabeth Briant. & Institute for Propaganda Analysis. (1939). The Fine Art of Propaganda; A Study of Father Coughlin's Speeches,. New York : Harcourt Brace and Company.

Milton M. Gordon. (1968). Assimilation in American Life: The Role of Race, Religion, and National Origins. New York: Free Press.

Nurudin. (2001). Komunikasi Propaganda. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pratiwi, P. H., (2016). Asimilasi dan Akulturasi: Sebuah Tinjauan Konsep. Retrieved from http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326892/pengabdian/asimilasi-akulturasi.pdf

Propaganda. (n. d.). In Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring. Retrieved from https://kbbi.web.id/propaganda

Qalby, P. (2019). Film “Ajari Aku Islam”(2019) Jawab Keresahan Netizen. Retrieved from https://www.insertlive.com/film-dan-musik/20191015223619-25-62112/film-ajari-aku-Islam-jawab-keresahan-netizen

Sen, Krishna. (2009). Kuasa Dalam Sinema: Negara, Masyarakat dan Sinema Orde Baru. Jakarta: Ombak.

Setiono, B. G. (2008). Tionghoa dalam Pusaran Politik. Jakarta: Trans Media.

Syaharani, Sabrina. (2020). Film sebagai Bentuk Propaganda Politik. Retrieved from https://kumparan.com/sabrinasyaharani4/film-sebagai-bentuk-propaganda-politik-1usadjYbcna/full

Tempo.co (2012a), “Cerita Anak Jenderal D.I. Panjaitan Soal G30SPKI”. Retrieved from http://www.tempo.co/edsus/konten-berita/politik/2012/09/29/432722/6/Cerita-Anak-Jenderal-DI-Panjaitan-Soal-G30SPKI, 16 Oktober 2012

Tempo.co (2012b), “Film Pengkhianatan G30S/PKI, Propaganda Berhasilkah? ”. Retrieved from http://www.tempo.co/read/news/2012/09/29/078432667/Film-Pengkhianatan-PKI-Propaganda-Berhasilkah, 16 Oktober 2012

Tempo.co (2012c), “Film Pengkhianatan G30S/PKI, Dicerca dan Dipuji”. Retrieved from http://www.tempo.co/read/news/2012/09/29/078432673/Film-Pengkhianatan-G-30-SPKI-Dicerca-dan-Dipuji, 16 Oktober2012

Tempo.co (2012d), “Film G30S, Satu dari Sekian Propaganda Orde Baru”. Retrieved from http://www.tempo.co/read/news/201/09/29/078432757/Film-G30S-Satu-dari-Sekian-Propaganda-Orde-Baru, 16 Oktober 2012

Tundjung W. Sutirto (2000) Hubungan Mayoritas-Minoritas: Studi Kasus Pendatang Suku Bangsa Madura di Surakarta. Retrieved from https://ejournal.kemsos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/download/897/




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/bricolage.v9i2.3568

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Accredited by:

          

 

Indexed by:

  

        

UNIVERSITAS BUNDA MULIA PRESS

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMUNIKASI
Lantai 3 Ruang Pascasarjana - Universitas Bunda Mulia
Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol – Jakarta Utara 14430, Indonesia
Telp: +62 21 692 9090 ext.1317
Email: bricolage@ubm.ac.id; bricolage.mikom@gmail.com

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats