Sarkasme figur politik di media sosial

Radita Gora, Lasmery R. M. Girsang

Abstract


Sosok figur Megawati sudah dikenal sebagai putri dari mantan Presiden Soekarno dan juga pernah menjabat sebagai Presiden RI kelima. Meski sosoknya dikenal pernah berkontribusi sebagai kepala negara dan juga Ketua Umum PDIP, namun tidak lepas begitu saja dari perundungan dan ujaran kebencian melalui media sosial terutama ketika baru diangkat sebagai Dewan Pengarah BRIN yang memunculkan budaya komunikasi negatif di media digital. Sehingga melalui permasalahan ini, penulis bertujuan menemukan budaya komunikasi negatif yang muncul di media sosial. Melalui Computer Media Communication Theory, penulis berupaya untuk menemukan penggunaan bahasa dan komunikasi dari netizen, serta menggunakan pendekatan etnografi virtual untuk menganalisis penggunaan bahasa dan tuturan di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya berbagai macam spekulasi, sarkasme diutarakan dengan bahasa dan kalimat yang non lugas atau kerap tersamar dengan gaya sindiran, gaya satire hingga penggunaan bahasa-bahasa yang biasa digunakan dalam ritme bahasa komputer.

Hal ini terlihat pada penggunaan netspeak dan netlinggo seperti penggunan bahasa ‘kekinian’ hingga penggunaan bahasa lelucon satire yang biasa diutarakan dengan teks virtual di media sosial, kemudian menggunakan kata-kata akronim dalam mengutarakan pesan. Serta, klasifikasi audiens yang paling banyak berkomentar adalah klasifikasi tourists dan juga devotee, namun lebih banyak untuk memberikan kritik bersifat oposisional dan seperti berpihak memperjuangkan kepentingan maupun lembaga riset sehingga audiens terlihat tidak banyak memiliki pengetahuan tentang lembaga riset dan hanya memperhatikan sosok Megawati yang kontroversial. Sebagai kesimpulan ditemukan bahwa bentuk sarkasme yang diutarakan lebih banyak spekulasi atau anggapan, maupun justifikasi bahwa pemilihan Dewan Pengawas BRIN sarat dengan kepentingan politik dan juga upaya mempertahankan kekuasaan di pemerintahan.


Keywords


Sarkasme, Politik, Etnografi Virtual, Perundungan, Megawati

References


Beran, T., & Qing, L. I. (2005). Cyber-harassment: A study of a new method for an old behavior. Journal of Educational Computing Research, 32(3), 265–277. https://doi.org/10.2190/8YQM-B04H-PG4D-BLLH

Castells, M. C. (2011). The Rise of The Network Society. With a New Preface. In M. Castells (Ed.), Anaphylaxis and Hypersensitivity Reactions: Vol. I (2nd ed.). Wiley-Blackwell. https://doi.org/10.1007/978-1-60327-951-2

Coole, D. (2007). Experiencing discourse: Corporeal communicators and the embodiment of power. British Journal of Politics and International Relations, 9(3), 413–433. https://doi.org/10.1111/j.1467-856X.2006.00258.x

Crispin Thurlow, L. L. and A. T. (2004). Computer Mediated Communications (1st ed.). SAGE Publications.

Gunawan, Budi; Ratmono, B. M. (2018). Kebohongan di Dunia Maya. Memahami Teori dan Praktik-praktiknya di Indonesia (C. Gautama (ed.); 1st ed.). Kompas Gramedia.

Gunawan, Budi; Ratmono, B. M. (2021). Demokrasi di Era Post Truth (Y. Gautama, Chandra; Wihartono (ed.); 1st ed.). Penerbit KPG.

Hardiman, F. B. (2021). Aku Klik maka Aku Ada (1st ed.). Kanisius.

Ijsselsteijn, W., Baren, J. van, & Lanen, F. van. (2003). Staying in Touch Social Presence and Connectedness through Synchronous and Asynchronous Communication Media. Human-Computer Interaction: Theory and Practice (Part II), 2(924–928).

Irwansyah. (2015). Kepemimpinan Ideal Versi Komunitas Forum Online. CommLine, VI(2), 103–114.

Kozinets, R. V. (2002). Using Netnography For Marketing Research in Online Communities. Journal of Marketing Research, 39(1), 61–72.

Kurniasari, N. (2018). Netnography Study of Digital Democracy Forum (FDD) on Electronic Information and Transaction Law (UU ITE). January 2018. https://doi.org/10.2991/icomacs-18.2018.43

Nasrullah, R. (2016). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia) (R. Nasrullah (ed.); 1st ed.). Kencana Prenada Media.

Nasrullah, R. (2018). Etnografi Virtual. Riset Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi di Internet (N. S. Nurbaya (ed.); 1st ed.). Simbiosa Rekatama Media.

Olweus, D. (2012). Cyberbullying: An overrated phenomenon? European Journal of Developmental Psychology, 9(5), 520–538. https://doi.org/10.1080/17405629.2012.682358

Putra, D. K. S. (2019). Political Social Responsibility: Dinamika Komunikasi Politik Dialogis (1st ed.). Prenada Media Group.

Veeger, K. . (1990). Realitas Sosial: Refleksi filsafat sosial atas hubungan individu-masyarakat dalam cakrawala sejarah sosiologi (K. . Veeger (ed.); 3rd ed.). Gramedia Pustaka Utama.




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/bricolage.v8i2.3223

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Accredited by:

          

 

Indexed by:

  

        

UNIVERSITAS BUNDA MULIA PRESS

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMUNIKASI
Lantai 3 Ruang Pascasarjana - Universitas Bunda Mulia
Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol – Jakarta Utara 14430, Indonesia
Telp: +62 21 692 9090 ext.1317
Email: bricolage@ubm.ac.id; bricolage.mikom@gmail.com

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats