KONSTRUKSI PESAN TARI ‘KECAK’ PADA MASYARAKAT BADUNG, BALI

Sumiati Sumiati, Lasmery RM Girsang

Abstract


ABSTRACT
Bali becomes the world’s tourism that has varied culture, one of them is ‘Tari Kecak’ (‘Tari Cak’ or ‘Fire Dance’). Different with other dance using music (‘gamelan’), ‘Tari Kecak’ just uses the dancer’s sound/shouting like “cak cak ke cak cak ke”as the art. Through qualitative research based on constructive paradigm, the researcher depended on participative observation and in depth interview to the key informants and informants (from local society and tourists). By using Semantic Meaning Theory from Charles Osgood, the results show five meanings from ‘Tari Kecak’, namely (a) avoiding curse, (b) as a belief system, (c) as a holy thing, (d) as an art and culture and also (e) as economic income.
Keywords: Message, Tari Kecak, Semantic Meaning Theory


ABSTRAK
Bali merupakan destinasi wisata dunia yang memiliki ragam budaya, salah satunya adalah Tari Kecak (biasa juga disebut sebagai Tari “Cak” atau Tari Api/fire dance). Berbeda dengan tarian lainnya yang menggunakan alat musik (gamelan), tari Kecak hanya memadukan seni dari suara para penari berupa teriakan-teriakan seperti “cak cak ke cak cak ke”. Pada penelitian kualitatif dengan paradigma konstrukstivis ini, peneliti mengedepankan pengamatan partisipatif dan wawancara mendalam kepada enam narasumber (baik warga di Bali maupun wisatawan asing). Dengan menggunakan Teori ‘Pengertian Secara Semantik’ (Charles Osgood), hasil penelitian menunjukkan lima makna pesan dari Tari Kecak, yakni: (a) menghindari karma, (b) kepercayaan, (c) sakral, (d) seni dan budaya, serta (e) pendapatan ekonomi.
Kata Kunci: Pesan, Tari Kecak, Teori Pengertian Semantik


Full Text:

PDF

References


Alo, Liliweri. (2003). Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Alwi, Hasan. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmastuti, Rini. (2013). Mindfullness Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogjakarta: Buku Litera.

Denzin, N. K., dan Y. S. Lincoln. (2009). Handbook Of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendy, Onong Uchjana. (2001). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Griffin, E.M. (2003). A First Look at Communication Theory. London: McGrraw-Hill Companies.

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=262724 (diakses 20/1/2017 jam 22.02 WIB)

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=208909 (diakses 20/1/2017 jam 00.26 WIB)

http://eprints.uny.ac.id/23883/4/BAB%20II.pdf (diakses 16/1/2017 jam 22.10 WIB)

http://kbbi.co.id/arti-kata/metode (diakses 11/1/2016 jam 23.43 WIB)

http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/890/tari-kecak (diakses 11/2/2016 jam 02.58 WIB)

http://library.umn.ac.id/eprints/1164/(diakses20/1/2017 jam 21.04 WIB

Littlejohn, Stephen W., dan Karen A. Foss. (2014). Teori Komunikasi (Theories of Human Communication). Jakarta: Salemba Humanika.

Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Edisi Ketiga. Depok: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.30813/bricolage.v4i01.1653

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Accredited by:

          

 

Indexed by:

  

        

UNIVERSITAS BUNDA MULIA PRESS

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMUNIKASI
Lantai 3 Ruang Pascasarjana - Universitas Bunda Mulia
Jl. Lodan Raya No. 2, Ancol – Jakarta Utara 14430, Indonesia
Telp: +62 21 692 9090 ext.1317
Email: bricolage@ubm.ac.id; bricolage.mikom@gmail.com

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats